Mam Jogja Merangkul Budaya

Yo, kawan-kawan pendatang, siap-siap terkesima sama mam Jogja yang bikin nagih ini! Asli, nih kota punya segudang kuliner legendaris yang dijamin bikin lidah lo bergoyang. Dari pagi sampai malem, dari warung tenda sampai restoran mewah, Jogja punya semuanya. Mau yang manis, pedes, gurih, atau seger, semua ada! Jadi, buat yang baru nyampe atau lagi rencana ke Jogja, jangan cuma ngeliatin candi sama keraton aja. Nih, gw kasih bocoran tempat-tempat wajib buat mencicipi mam Jogja yang bakal bikin lo balik lagi ke kota gudeg ini!

Keraton Kasultanan Yogyakarta

Keraton Kasultanan Yogyakarta itu kesultanan yang berkuasa di Yogyakarta dari abad ke-18 sampai sekarang. Keratonnya masih berdiri megah di tengah kota Yogyakarta. Tempat ini jadi destinasi wisata yang wajib didatangi kalau lagi jalan-jalan ke Jogja.

Di dalam keraton ada banyak hal yang bisa dilihat, misalnya museum yang menyimpan benda-benda bersejarah milik kesultanan. Ada juga pendopo tempat bertahtanya Sultan Yogyakarta. Yang unik, di dalam keraton ada Pasar Ngasem, pasar tradisional yang sudah ada sejak zaman dulu.

Oh iya, kalau lagi ke keraton, jangan lupa pakai baju yang sopan ya, karena ini tempat yang masih dipakai untuk aktivitas keagamaan dan budaya.

Candi Borobudur

Yok, kita bahas candi yang satu ini, Candi Borobudur. Candi yang megah nan elok ini terletak di dataran tinggi yang sejuk, tepatnya di Kabupaten Magelang. Ini candi Buddha terbesar di dunia, lho! Jadi, kalau kamu ke Jogja, wajib banget mampir ke sini.

Relief yang Menakjubkan

Salah satu yang bikin Candi Borobudur spesial adalah relief-reliefnya yang super keren dan jumlahnya banyak banget. Ada sekitar 2.672 panel relief yang terukir di dinding-dinding candi. Relief-relief ini menggambarkan kisah hidup Sang Buddha, dari lahir sampai mencapai nirwana. Yang paling terkenal adalah relief Lalitavistara, yang menceritakan kehidupan awal Sang Buddha. Detail dan ukirannya itu lho, halus banget sampai bikin kita kagum.

Relief Jataka juga jadi sorotan, yang mengisahkan kehidupan Sang Buddha sebelumnya dalam berbagai bentuk hewan. Ada relief tentang keramaian pasar, upacara keagamaan, dan bahkan adegan yang agak “nakal”. Pokoknya, relief-relief ini nggak cuma religius, tapi juga memberikan gambaran tentang kehidupan masyarakat Jawa kuno.

Di bagian atas candi, ada stupa-stupa kecil yang jumlahnya ratusan. Di dalam stupa-stupa itu ada patung-patung Sang Buddha yang duduk dengan tenang. Pemandangan dari atas candi juga nggak kalah indah, bisa lihat Gunung Merapi dan Merbabu yang menjulang. Pokoknya, Candi Borobudur itu paket lengkap, sejarah, seni, dan pemandangan alam yang memesona.

Candi Prambanan

Loh, ini bukan Candi Borobudur, kawan! Ini adalah Candi Prambanan, yang nggak kalah kece dari kakaknya itu. Berada di Sleman, sekitar 17 km dari pusat Jogja, candi ini punya keunikan tersendiri yang bakal bikin kamu terpana.

Candi yang Maha Megah

Candi Prambanan merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia, lho! Bayangin aja, ada tiga candi utama yang menjulang tinggi, yaitu Candi Siwa, Candi Brahma, dan Candi Wisnu. Ketiga candi ini dikelilingi oleh candi-candi perwara yang jumlahnya ada sekitar 224 buah. Setiap candi dihias dengan ukiran yang sangat indah, menceritakan kisah-kisah dari mitologi Hindu.

Cek ini juga  Harga Jasa Foto Wisuda Profesional

Candi Siwa adalah yang tertinggi, dengan tinggi mencapai 47 meter. Di dalamnya, kamu bisa menemukan patung Dewa Siwa yang gagah perkasa. Candi Brahma dan Candi Wisnu juga nggak kalah megah, dengan tinggi masing-masing 33 meter. Di dalamnya, terdapat patung Dewa Brahma dan Dewa Wisnu yang sedang duduk dalam posisi meditasi.

Selain candi utama, Candi Prambanan juga memiliki banyak candi perwara yang lebih kecil. Candi-candi ini berfungsi sebagai tempat pemujaan dan persembahyangan bagi para dewa Hindu. Keunikan Candi Prambanan terletak pada arsitekturnya yang begitu detail dan harmonis. Perpaduan bentuk bangunan dan ukiran yang indah membuat candi ini menjadi salah satu keajaiban dunia yang wajib kamu kunjungi!

Alun-Alun Kidul

Pasti kamu udah nggak asing dong sama Alun-Alun Kidul yang melegenda ini? Lapangan luas yang dikelilingi pohon beringin kembar ini jadi tempat kongkow favorit warga Jogja. Asyik banget buat lesehan, ngobrol, atau sekadar jalan-jalan santai.

Pohon Beringin Kembar

Pohon beringin kembar yang jadi ikon Alun-Alun Kidul ini punya cerita unik lho. Konon katanya, kedua pohon ini adalah tempat bersemayam arwah Nyai Roro Kidul, penguasa Pantai Selatan. Makanya, banyak orang yang percaya kalo kamu ngobrol di bawah pohon ini, suara kamu bisa kedengeran sampai ke pantai.

Ngobrol, Lesehan, Santai

Alun-Alun Kidul juga terkenal sebagai tempat ngobrol dan lesehan. Banyak yang bawa tikar atau karpet buat duduk-duduk di lapangan sambil ngobrol bareng temen atau keluarga. Suasananya adem dan santai banget. Cocok buat ngilangin penat setelah seharian jalan-jalan di Jogja.

Pasar Malam Beringharjo dan Gedung Agung

Nah, yang bikin Alun-Alun Kidul makin spesial adalah lokasinya yang strategis. Di sebelah barat alun-alun, ada Pasar Malam Beringharjo yang terkenal dengan aneka oleh-oleh dan kulinernya. Sementara di sebelah timur, ada Gedung Agung yang jadi istana Presiden jika sedang berkunjung ke Jogja. Jadi, habis ngobrol dan lesehan di Alun-Alun Kidul, kamu bisa langsung jalan-jalan ke dua tempat keren itu.

Taman Sari

Yo, lur! Taman Sari, atau yang dulu dikenal sebagai “Kebon Raja”, adalah salah satu spot wisata kece di Jogja yang nggak boleh dilewatkan. Kompleks istana air ini dibangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1758 sebagai tempat istirahat dan meditasi para raja dan keluarganya.

Meskipun waktu udah jalan ratusan tahun, Taman Sari masih berdiri kokoh dan kece abis. Di sini, lo bisa nyaksiin kemegahan bangunan-bangunan bersejarah, kayak Masjid Gedhe Mataram, Gapura Agung, dan Sumur Gumuling. Nggak cuma itu, ada juga kolam-kolam besar yang bikin suasana jadi adem dan sejuk.

Sumur Gumuling

Yang bikin Taman Sari makin unik adalah Sumur Gumuling. Sumur ini bentuknya bulat kayak piramida terbalik, punya tujuh tingkat, dan dikelilingi gang sempit. Dulunya, Sumur Gumuling digunakan buat bertapa atau meditasi. Nah, yang seru, lo bisa naik ke puncak sumur lewat tangga-tangga spiral yang ada di dalamnya. Seru banget, deh, rasain sensasi naik-turun tangga sambil ngeliatin pemandangan sekitar dari atas!

Malioboro

Hayo, siapa yang nggak tau Malioboro? Jalan pedestrian yang jadi ikon Jogja ini udah terkenal banget dari dulu. Malioboro emang kece, apalagi kalo malem. Banyak banget yang jualan mulai dari makanan, minuman, sampai pernak-pernik unik. Nggak cuma buat belanja, Malioboro juga asik buat nongkrong bareng temen. Pokoknya, kalo ke Jogja wajib datengin Malioboro deh!

Cek ini juga  Bengkel Mobil Yogyakarta TerbaiK

Toko Batik Dan Souvenir

Jalan-jalan di Malioboro nggak lengkap kalo nggak mampir ke toko-toko batik dan souvenir. Ada banyak banget pilihannya, dari yang murah meriah sampai yang mahal. Kalo mau cari batik asli Jogja, bisa mampir ke Batik Hamzah. Kalo mau cari oleh-oleh unik, bisa ke Jogja Gallery. Dijamin nggak bakalan kecewa!

Kuliner Legendaris

Nggak cuma belanja, Malioboro juga surganya kuliner. Ada banyak banget makanan dan minuman legendaris yang bisa kamu cobain. Dari yang manis-manis kaya Es Krim Tempo Doeloe, sampai yang gurih kaya Gado-Gado Bu Hadi. Pokoknya dijamin bikin kamu kenyang dan bahagia!

Pertunjukan Seni

Selain belanja dan kuliner, di Malioboro kamu juga bisa nonton pertunjukan seni. Ada banyak banget seniman jalanan yang tampil di sini, dari pemain musik, penyanyi, sampai penari. Kamu bisa menikmati pertunjukan mereka sambil ngopi atau makan sate. Seru banget!

Gedung Bersejarah

Selain jadi pusat belanja, Malioboro juga punya beberapa gedung bersejarah. Salah satunya adalah Kantor Pos Besar Yogyakarta. Gedung ini dibangun pada tahun 1889 dan jadi salah satu landmark Jogja. Kamu bisa mampir ke sini buat ngirim kartu pos atau foto-foto.

Tugu Jogja

Nggak jauh dari Malioboro, ada Tugu Jogja yang jadi simbol kota. Tugu ini dibangun pada tahun 1755 dan punya tinggi sekitar 13 meter. Kamu bisa foto-foto di sini buat kenang-kenangan. Di sekitar Tugu Jogja juga ada banyak kafe dan restoran, jadi kamu bisa nongkrong sambil ngadem.

Benteng Vredeburg

Benteng Vredeburg, yang artinya “benteng perdamaian”, menjadi destinasi wajib turis di Jogja. Benteng ini didirikan pada 1765 oleh Sultan Hamengkubuwono I atas permintaan VOC. Tapi jangan salah, meskipun namanya “perdamaian”, benteng ini malah punya sejarah perang yang kelam, cuy!

Masa Penjajahan

Di masa penjajahan Belanda, Benteng Vredeburg menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda lho. Dari sinilah, Belanda ngatur-ngatur Jogja sampai ke pelosok-pelosok. Tentara pribumi yang direkrut Belanda, yaitu Legiun Mangkunegaran, ditugasi menjaga benteng ini.

Peristiwa Serangan Umum 1 Maret

Tanggal 1 Maret 1949 jadi momen bersejarah bagi Benteng Vredeburg. Pada hari itu, pasukan TNI dan rakyat Jogja melakukan serangan umum terhadap tentara Belanda yang menduduki benteng ini. Serangan ini menjadi simbol perlawanan rakyat Jogja terhadap penjajahan.

Diorama Perjuangan

Kalau kamu masuk ke dalam Benteng Vredeburg, kamu bakal disuguhi diorama yang menggambarkan perjuangan rakyat Jogja melawan penjajah. Ada 14 diorama yang keren banget dan bakal bikin kamu merinding.

Museum Benteng Vredeburg

Di dalam benteng juga ada museum yang menyimpan koleksi benda-benda bersejarah, seperti senjata, seragam tentara, dan dokumen-dokumen penting. Kamu bisa belajar banyak tentang sejarah Jogja dan perjuangan kemerdekaan Indonesia di sini.

Menikmati Jogja dari Atas

Salah satu sudut Benteng Vredeburg punya spot foto yang kece abis. Dari sini, kamu bisa menikmati pemandangan Kota Jogja dari atas. Cocok banget buat kamu yang mau foto-foto Instagramable.

Belanja Suvenir

Di sekitar Benteng Vredeburg, ada banyak kios-kios yang menjual suvenir khas Jogja. Kamu bisa beli kaos, gantungan kunci, dan oleh-oleh lainnya buat kenang-kenangan atau hadiah buat orang tersayang.

Gedung Agung

Sobat Jogja, salah satu ikon kota kita yang paling terkenal adalah Gedung Agung. Gedung megah yang terletak di jantung Yogyakarta ini punya segudang cerita menarik yang wajib kita tahu.

Awalnya, Gedung Agung adalah rumah milik seorang bangsawan Belanda bernama Baron van Hohendorff. Pada tahun 1824, Sultan Hamengkubuwono IV membelinya untuk dijadikan kediaman resmi. Sejak saat itu, gedung ini mengalami banyak renovasi dan perluasan, hingga akhirnya menjadi seperti yang kita lihat sekarang.

Cek ini juga  Kost Bulanan Dekat UGM, Pilihan Terbaik untuk Mahasiswa

Sultan dan Presiden

Gedung Agung menjadi saksi bisu sejarah panjang Yogyakarta. Sultan-sultan Hamengkubuwono pernah bertahta di sini, memimpin rakyatnya dengan bijak. Setelah Indonesia merdeka, Gedung Agung sempat menjadi Istana Presiden. Bung Karno sering mengadakan pertemuan dan menerima tamu-tamu penting di gedung ini.

Arsitektur Mempesona

Salah satu yang membuat Gedung Agung begitu memesona adalah arsitekturnya yang memadukan gaya Eropa dan Jawa. Bagian depan gedung dihiasi dengan serambi bertiang bergaya Eropa, sementara bagian belakangnya memiliki pendopo tradisional Jawa. Perpaduan ini menciptakan harmoni yang indah dan unik.

Taman Menawan

Selain bangunan utamanya, Gedung Agung juga memiliki taman yang luas dan tertata rapi. Di taman ini, terdapat pohon-pohon rindang, bunga-bunga warna-warni, dan kolam ikan. Taman ini menjadi tempat yang sempurna untuk bersantai atau sekadar menikmati keindahan arsitektur Gedung Agung.

Simbol Kebanggaan

Bagi masyarakat Yogyakarta, Gedung Agung lebih dari sekadar bangunan bersejarah. Gedung ini menjadi simbol kebanggaan kota kita. Kemegahan dan keindahannya selalu memikat perhatian orang-orang yang berkunjung ke Yogyakarta.

Candi Ijo

Candi Ijo, candi yang satu ini letaknya di sekitaran Jalan Raya Imogiri, Bantul, Jogja. Candi ini unik banget karena cuma punya satu bangunan utama, tanpa bangunan pendamping atau pagar keliling kayak candi-candi lain.

Bangunan Unik

Bangunan utamanya itu tinggi banget, bentuknya kayak limas atau piramida, tapi melengkung dikit-dikit. Di setiap sisinya ada ukiran-ukiran cantik, soalnya candi ini dibangun sekitar abad ke-10 sampai ke-11.

Pemandangan Jogja

Yang bikin Candi Ijo makin ciamik adalah pemandangannya. Dari atas candi, kamu bisa liat seluruh wilayah Bantul, Sleman, dan bahkan Kota Jogja. Emang cocok banget buat kamu yang suka foto-foto atau menikmati sunset.

Goa Misterius

Di sekitaran Candi Ijo juga ada goa misterius yang namanya Goa Jepang. Goa ini dulunya jadi tempat persembunyian tentara Jepang pas Perang Dunia II. Konon katanya, di dalam goa ini ada harta karun yang tersembunyi, loh!

Legenda Putri Ijo

Ada legenda yang menarik tentang Candi Ijo. Konon katanya, candi ini dibangun oleh seorang putri cantik yang bernama Putri Ijo. Si putri ini jatuh cinta sama seorang pangeran dari Kerajaan Majapahit, tapi cintanya bertepuk sebelah tangan.

Menunggu Kekasih

Karena sedih, Putri Ijo memutuskan buat mendirikan candi di atas bukit tertinggi di daerah Imogiri. Setiap hari, dia naik ke puncak candi dan menunggu kekasihnya datang. Sampai akhirnya, Putri Ijo meninggal dunia karena patah hati.

Artefak Penting

Saat candi ini direnovasi pada tahun 1930-an, ditemukan beberapa artefak penting. Di antaranya ada arca Buddha, lingga, yoni, dan stupa. Artefak-artefak ini sekarang disimpan di Museum Sonobudoyo, Jogja.

Peninggalan Sejarah

Candi Ijo merupakan salah satu peninggalan sejarah yang penting di Jogja. Candi ini jadi bukti kejayaan Kerajaan Mataram Kuno yang pernah berkuasa di wilayah ini. Sampai sekarang, Candi Ijo masih sering dikunjungi oleh wisatawan dan peziarah.

Spot Foto Keren

Selain punya nilai sejarah, Candi Ijo juga jadi spot foto yang keren banget. Arsitektur candi yang unik dan pemandangannya yang kece bikin hasil fotomu kece dan nggak bakal dilupain.

Lokasi Mudah Diakses

Candi Ijo lokasinya strategis dan mudah diakses. Kamu bisa naik motor, mobil, atau bus buat ke sini. Dari pusat Kota Jogja, jaraknya cuma sekitar 16 kilometer atau sekitar 30 menit perjalanan.

Mam Jogja, oh Mam Jogja, kota istimewa yang bikin kangen terus. Gudegnya yang manis gurih, angkringannya yang ngangeni, sama orang-orangnya yang ramah abis. Nggak cuma itu, Jogja itu surganya seni dan budaya, dari keraton sampai candi-candi keren. Pokoknya, Jogja itu paket komplit buat semua orang, mau yang suka kuliner, wisata, atau belajar budaya. Mau jalan kaki, naik becak, atau naik andong, semua asik! Jogja itu kayak rumah yang bikin betah, bikin pengen balik-balik terus. Nggak heran kalo banyak orang bilang, “Ning Jogja, ojo lali mulih.” Tapi tenang aja, Jogja selalu nungguin kamu kapan pun kamu kangen. So, jangan lupa mampir ke Jogja ya, kota yang nggak pernah bikin bosen!

Leave a Comment